Terapi HNP Syaraf Kejepit
Terapi HNP Syaraf Kejepit
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan atau cakram di antara vertebrata (tulang belakang) keluar dari posisi semula dan menjepit saraf yang berada di belakangnya. Kondisi ini juga disebut dengan istilah “saraf terjepit”.
Hernia Nukleus Pulposus – Alodokter
HNP umumnya menyerang bagian keempat atau kelima vertebra lumbal (di punggung bawah) atau vertebra serviks (di leher), khususnya pada penderita dewasa yang sudah memasuki umur senja.
Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
Di antara ruas tulang belakang terdapat bantalan, dengan bagian tengah yang kenyal seperti jelly dan lapisan luar berupa selubung yang kuat. Seiring bertambahnya usia atau akibat cedera, dapat terjadi penurunan kekuatan dan elastisitas dari bantalan ini, sehingga bagian dalam dari bantalan dapat menonjol keluar dan menekan saraf. Kondisi tersebut mengakibatkan penderita mengalami rasa nyeri hingga penurunan kemampuan gerak fisik.
Selain faktor umur dan cedera, adapun beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hernia nukleus pulposus, seperti:
Genetika. Kondisi yang diturunkan dari salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat HNP.
Obesitas. Penekanan pada tulang punggung dikarenakan berat tubuh berlebih.
Merokok. Asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen pada cakram dan meningkatkan risiko pengikisan pada tulang punggung.
Mengangkat beban berat. Seseorang yang sering mengangkat atau mendorong beban berat secara berulang dengan postur tubuh yang salah, berpotensi mengalami HNP.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Tidak semua penderita HNP merasakan gejala tertentu dan hanya mengetahuinya saat melakukan tes pemindaian. Akan tetapi, sebagian besar penderita biasanya mengalami gejala, yang berupa:
Nyeri pada kaki atau bahu, dengan intensitas yang dapat meningkat saat batuk, bersin, atau bergerak dalam posisi tertentu.
Melemahnya fungsi otot sehingga menurunkan kemampuan penderita dalam bergerak, membungkuk, atau memindahkan barang.
Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki.
Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh penderita nyeri punggung ringan akibat keseleo atau terpelintir. Dianjurkan untuk menemui dokter apabila seseorang merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya.
Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus
Mengingat terdapat beberapa potensi penyakit lainnya yang memiliki gejala serupa dengan hernia nukleus pulposus, dokter akan mengevaluasi gejala, melakukan tes fisik (termasuk mengukur kemampuan berjalan, kekuatan otot, refleks, dan kemampuan sensorik), serta serangkaian tes lanjutan untuk memeriksa kondisi tulang dan saraf. Di antaranya adalah:
Tes pemindaian, seperti CT scan (untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kolom tulang belakang dan struktur di sekitarnya), MRI (untuk memastikan di mana lokasi terjadinya HNP dan saraf mana yang ikut terpengaruhi), mielogram (untuk melihat adanya tekanan pada saraf tulang belakang dan saraf lainnya), serta foto Rontgen (untuk memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukan disebabkan oleh patah tulang, tumor, atau infeksi).
Tes darah, untuk memeriksa jika terdapat peradangan atau infeksi.
Pemeriksaan saraf. Tes ini bertujuan untuk melihat lokasi terjadinya kerusakan saraf secara akurat. Metode yang biasanya dipakai adalah pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiogram (EMG).
Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus
Pengobatan HNP akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh penderita. Beberapa cara yang biasanya disarankan dokter adalah melalui obat-obatan, terapi, atau operasi.
Obat-obatan
Berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan yang mungkin disarankan dokter:
Obat pereda nyeri. Jika kondisi yang dialami pasien termasuk ringan, obat pereda nyeri seperti ibuprofen, paracetamol, dan naproxen bisa digunakan. Walau obat-obatan ini dijual bebas, penderita disarankan untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter agar dosis dapat disesuaikan.
Obat opioid. Jika pasien mengalami nyeri hebat atau nyeri tidak mereda setelah mengonsumsi obat pereda rasa sakit di atas, obat golongan opioid, seperti codein atau kombinasi oxycodone-paracetamol dapat diberikan. Namun obat jenis ini hanya dapat dikonsumsi dalam jangka waktu pendek.
Obat penenang otot. Obat ini akan diresepkan bagi pasien yang mengalami kejang otot.
Obat antikonvulsan. Walaupun obat ini umumnya digunakan untuk mengontrol kejang, antikonvulsan juga dapat digunakan sebagai pereda nyeri saraf yang terjepit.
Suntikan kortikosteroid. Suntikan antiinflamasi streoid umumnya diberikan secara langsung di titik saraf yang bermasalah.
Obat kortikosteriod oral. Dalam kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat kortikosteriod oral, seperti prednisone atau methylprednisolone, untuk meredakan peradangan dan pembengkakan.
Terapi
. .
Biidznillah. .
Sakit Syaraf Kejepit HNP minum *Biosaipress Herbal Sunnah* dalam 30 menit reaksi cepat ..
Subhanallah..
Reseller dan pesan:
Wa. 086697968001
Hp. 0811187375
Leave a Reply